Kamis, 23 Desember 2010

kumpulan puisi puisi natal

Abadi 

tersesat dalam penantian
lagu mengalun sumbang
harapan yang hampir mati
goresan kuas tak berarti

hampa itulah yang kutahu
munafik itulah yang kumaubebal itulah yang kusuka
dosa yang tak kunjung berakhir

kutahu dia indah
senyumannya hangat
bicaranya lembut
hanya dia yang mengerti

berkali kali ku menolak
bibir terbuka
terucap kata dunia
aku belum siap

terang pohon natal
tak bisa sembuhkan hati luka
terbungkus mimpi yang terhempas
semuanya sirna

jarum jam berdetak
bintang itupun terbit
seorang bayi lahir
lahir untuk mati

meninggalkan dunia ini hidup kembali
membawa harapan baru
kepala lunglai mata memerah
dia lahir bagiku

kebodohan tertunduk malu
ditatap bayi yang tak bersalah
tak seorang pun pernah hidup
disalahmengerti seperti dia

dalam dekapan anugerah
aku terkapar
tak seorangpun tahu
dia akhirnya memelukku

diriku lenyap di udara
berlutut di bawah terang
dalam gelapku
suara yang kecil memanggilku

aku lahir bagimu ...
aku datang untukmu ...
aku mati bagimu ...
aku hidup untukmu ...

berkali kali ku menolak
bibir merekah
terucap kata surgawi
aku milik-Mu

Anda Akan Mengenal Dia Ketika Ia Datang 

 Anda akan mengenal Dia saat Ia datang,
Bukan karena genderang yang bertalu-talu,
Atau udara segar yang dihembuskan-Nya,
Ataupun segala sesuatu yang dikenakan-Nya,
Bukan juga karena mahkota-Nya,
Ataupun jubah-Nya

Tetapi kehadiran-Nya pasti akan dikenal
Karena keselarasan yang kudus
Yang hadir di dalam diri Anda ketika Ia melawat Anda.

Asalkan Yesus bersama kita

 

Tidak apa-apa Papa
Bila Natal kali ini aku memakai baju yang lama
Aku akan tetap lebih gemerlap daripada pohon terang itu
Karena sukacita berpendar dihatiku

Tidak apa-apa Mama
Sepatuku yang lama masih indah dipandang
Bintang pengharapan menuntunku tetap
Membawaku percaya dengan hati mantap

Tidak ada kue lezat dan kado berpita
Sungguh tidak mengapa Papa Mama tercinta
Asalkan Yesus bersama kita
O alangkah indahnya hidup kita

Doa Natal 

Ya Tuhan,
Terang sudah tiba,
Lilin di Betlehem menyala.

Tolonglah saya untuk bersukacita dalam terang
dan dalam cahaya itu melihat sesama saya apa adanya.

Tolonglah saya untuk tetap mengenal dia
sementara Natal tiba, dan cakrawala malam,
sekali lagi dipenuhi dengan terang kelahiran-Mu.
Amin!

Evaluasi 

Lahir di kandang ternak yang dipinjamkan,
Dan dikuburkan di makam orang lain;
Tak ada harganya dibandingkan kepuasan diri kita sendiri
Tidak ada tempat bagi orang seperti Dia

Tetapi istana sama miskinnya dengan kandang
sampai Sang Pangeran lahir ke dalam dunia,
Dan kubur merupakan ejekan untuk harapan
Sebelum Ia mengubah kematian menjadi kelahiran!

Hakikat Natal 

lonceng-lonceng dan genta-genta
berdentang-dentang pada hari natal
lagu-lagu natal yang sudah kita kenal
o, betapa indah seru nafiri dari langit
"damai sejahtera di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya!"

umpama pada hari natal
lonceng genta di semua gereja
tiada henti melagukan tembang sama
"damai sejahtera di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya!"

mungkin kita lalu putus asa dan terluka
sebab damai di bumi sudah langka
hasrat berkuasa manusia makin riuh
buah-buahnya, o, mengerikan
sang tembang kedamaian
menjadi lagu olok-olok

"damai sejahtera di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya!"
hohohuhuhaha, olok-olok jalan terus
tapi tembang damai bergulir terus
dentang gemanya semakin lantang

siapa berkenan kepadaNya berderap
siapa berkehendak baik berpadu
dengan butir-butir waktu
dengan pernik-pernik ruang

sebab hakikat sang natal
adalah tawaran cintakasih
dari pusat-pusat keabadian
bagi kita semua

Kado Natal Istimewa… 

Waktu umurku tiga tahun
Aku menemukan sekotak hadiah berisi mainan yang bagus
Diletakkan papa dan mama di bawah pohon Natal
Tetapi kado Natal istimewa bukan itu, kata mereka

Waktu umurku empat tahun
Aku menemukan sekotak hadiah berisi pakaian yang indah
Diletakkan papa dan mama di bawah pohon Natal
Tetapi kado Natal istimewa bukan itu, kata mereka

Waktu umurku lima tahun
Aku menemukan sekotak hadiah berisi perlengkapan sekolah
Diletakkan papa dan mama di bawah pohon Natal
Tetapi kado Natal istimewa bukan itu, kata mereka

Dimanakah kado istimewa itu dapat kutemukan?
Kata papa dan mama bukan mereka yang memberikannya
Kado itu lebih berharga dari semua yang pernah kuterima
Kado itu alasan semua orang merayakan Natal

Allah penuh kasih yang memberikannya
Seorang Juruselamat yang datang untuk menyelamatkanku
Sebuah kado istimewa yang tidak bisa kutemukan
Sampai IA menemukanku

Kasih yang Tetap Hidup 

Setiap anak di bumi itu kudus,
Setiap tempat tidur bayi adalah palungan sederhana,
Setiap rumah adalah kandang ternak yang kusam,
Setiap kata yang ramah menjadi suatu pujian,
Setiap bintang adalah permata milik Allah,

Dan setiap kota adalah Betlehem,
Karena Kristus lahir, dan lahir kembali,
Ketika kasih-Nya hidup dalam hati manusia.
 

Kecil Dan Natal 

Cucu-cucuku sudah mulai mengumpul
lilin-lilin putih kecil
buat dipasang pada Hari Natal
bola-bola bulat lucu
akan digantung berayun di pohon pinus kecil
lampu-lampu puspa-warna berkilauan mungil
bagaikan kunang-kunang dengan sayapnya
bertanding cantik seperti merak
dan kami orangtua dan dewasa
dengan tangan turun-naik
mengusap dada
betapa bahagianya malaikat dan bidadari kecil ini
tapi para orangtua anak-anak ini
mengertikah mereka yang sudah demikian banyak
menggoncang porak-porandakan dunia
menyulut dan membakar banyak peperangan
perselisihan - pertempuran - permusuhan
padahal tidak sedikit korban
buta - tanpa tangan - berkaki pincang
adalah malaikat dan bidadari kecil ini
yang kini mulai mengumpul
lilin-lilin putih kecil
buat kedamaian - ketenteraman
dan kebahagiaan pada Hari Natal,-
 

Lonceng Natal 

Saya mendengar lonceng berdentang pada hari Natal
Lagu-lagu Natal yang sudah dikenal,
Betapa nyaring dan merdunya kata-kata yang terdengar lagi
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

Saya berpikir, seandainya pada hari Natal,
semua lonceng yang tergantung di menara gereja
Memainkan lagu tanpa hentinya
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

Dan dalam keputusasaan saya menundukkan kepala;
"Tidak ada damai di bumi," kataku;
"Karena kebencian ada di mana-mana, dan mengejek lagu tentang

Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!"
Tetapi suara lonceng yang berdentang bergema semakin kuat:
"Tuhan tidak mati atau tertidur!
Yang jahat akan jatuh, yang benar akan menang,
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!"

Lonceng terus berbunyi, berdentang,
Bumi berputar dari malam hingga pagi,
Suara, lonceng, nyanyian agung, terdengar merdu,
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

Malam Natal 

Malam Natal itu kami di Hoorn
rumah mas Dicky, rumah besan
mas Dicky berjenggot dan bercambang putih
seperti Romo Mangunwijaya
tahun depan dia tujuhpuluh

tapi tertawanya masih tetap renyah
usianya sudah termasuk tua
tapi semangatnya masih tetap muda
isterinya tante Anneke
Belanda totok, tapi wanita Solo

halus - ayu dan sangat ibu
walau kami hanya berenam
pada mas Dicky ada yang subur tertanam

ada cucunya Berry
yang bandel dan nakal
agak liar tapi pintar
cucu pertama laki-laki

walau tak lengkap secara angka
tapi kami tak merasa kurang
karena Tuhan hadir di tengah kami
dan lilin-lilin menyala terang
dalam jiwa kami terasa tenang,- 

Malam Yang Sunyi Ini 

Sst,
Bayi itu tidur
Dalam buaian ibu-Nya yang penuh kasih.
Malam sunyi,
Dan hewan ternak dalam kandang mendekam
Diam menyembah tanpa suara

Sst,
Dunia tertidur
Dalam mimpi bayi Yesus yang penuh kasih ini.
Hati kita tenang
Dan pikiran kita yang bercabang
Segera tenang dalam penyembahan yang tiada batasnya

Tidurlah, Nak, tidurlah
Tidur dalam kekudusan-Mu.
Tidurlah, bumi, tidurlah
Dalam perlindungan Tuhan

Mari Datang KepadaNya 

Satu hari di bulan Desember
Dentang lonceng Gereja riuh bersahutan
Memanggil, mengundang anak-anak Tuhan untuk datang
“Mari masuk, mari semuanya masuk…”
Pintu Rumah Tuhan telah terbuka

Terbuka untukku, untuk kamu, untuk mereka, untuk kita semua,
Sehingga kita bisa larung dalam sukacita,
Bersama-sama merayakan, lahirnya bayi Yesus di Betlehem
Raja diatas segala raja, Tuhan, Juru Selamat manusia

Maukah Engkau? 

Maukah engkau menggendong bayi ini?
Maria yang lembut mungkin berkata begitu
Kepada gembala-gembala yang sedang berlutut
Di sisi tempat tidur bayi yang kudus.
"Maukah engkau menggendong bayi ini?"
Dia mungkin berkata begitu kepada orang-orang tua
Kepada orang-orang majus yang mempersembahkan
Emas, kemenyan, dan mur kepada-Nya.

"Maukah engkau menggendong bayi ini?"
Ia mungkin berkata begitu kepada kita
"Menyimpan semangat dan berkat Natal
Jauh di lubuk hatimu?"

Membuat Palungan Kecil 

Tidak ada kamar di penginapan
Bagi saya,
Relakah Anda menyediakan palungan kecil
di dalam hati Anda?
Ke dalam tempat berlindung yang hangat dan terang itu
Maukah Anda membawa masuk Seseorang yang kedinginan,

Sendirian, tanpa teman?
Supaya kasih kembali dilahirkan
di bawah bintang!

 


Partner Link
Resep Kue
Master Daftar Harga
Lucu Banget

 



 

 


 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar